Senin, 25 Oktober 2010

MATERI KIMIA TATA NAMA DAN PERSAMAAN REAKSI

aNAK - aNAK BERIKUT ini saya berikan materi minggu lalu silahkan dipelajari lagi ya. kerjakan tugas mandiri 1 dan dikumpulkan hari seni depan. makasih. and selamat belajar
TATA NAMA DAN PERSAMAAN REAKSI
PETA KONSEP

cakekaramel
Cake karamel sarang semut: Siapa bilang memasak bebas dari proses kimia? Karamelisasi adalah proses kimia sangat rumit, dan salah satu dari banyak proses kimia yang terjadi di dapur dan dapat kita nikmati dan membuat kita ketagihan…emmm..nyam..nyam


Berikut ini adalah unsur dan lambang unsur yang ada di alam
Lambang unsur yang dipakai sampai sekarang dipublikasikan pertama kali oleh Berzilius (1779 – 1848). Tiap unsur dilambangkan dengan huruf pertama dari nama latinnya dan ditulis dengan huruf kapital. Jika huruf pertamanya sama maka dibelakang huruf kapital tersebut ditambahkan satu huruf lain dari nama unsur dan ditulis dengan huruf kecil.
benzilius
Gambar : JJ Berzelius
Nama unsur dapat diambil dari sifat khasnya.Misalnya, disebut klorin karena berwarna hijau dan fosforus karena memendarkan cahaya
A. Tata Nama Senyawa
Senyawa yang ada dalam kimia diberi nama dengan aturan tertentu. Pemberian nama senyawa diatur oleh badan internasional IUPAC. (International Union and Pure Applied Chemistry)
Senyawa Biner
Senyawa biner yaitu senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, yaitu yang berasal dari gabungan unsur logam dengan unsur non logam atau non logam dengan non logam. Nama suatu senyawa berhubungan dengan rumus kimia senyawa tersebut, misalnya:
KCl2 = natrium klorida
MgO = magnesium klorida
BaO = barium oksida
NaCl dan CaCl2 namanya diakhiri dengan klorida, sedangkan MgO dan BaO diakhiri oksida. Pemberian nama suatu senyawa memuat aturan-aturan tertentu yang dikenal dengan Tata nama senyawa
Pada senyawa biner atau senyawa yang terbentuk dari dua unsur berlaku ketentuan sebagai berikut:
1.  Unsur yang didepan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut
2.  unsur yang dibelakang disebut sesuai nama usur tersebut dengan menambah akhian ida
3.  jumlah atom disebut dengan angka lain
a.  untuk logam yang hanya mempunyai satu jenis valensi misalnya pada golongan IA, IIA, dan IIIA maka langsung menyebut nama atomnya dan nama non logam berikutnya dengan akhiran ida. Misalnya:
LiCl = Litium Klorida
NaBr = Natrium Bromida
K2O = Kalium oksida
CaC2 = Calsium Carbida
KH = Kalium Hidrida
BaCl2 = Barium Clorida
Al2O3 = Aluminium Oksida
NaF = Natrium Flourida
b.  untuk logam yang mempunyai valensi lebih dari satu maka penulisan valensi bisa dituliskan dengan angka romawi dan nama bahasa indonesia. Misalnya
·       Unsur Fe yang bervalensi + 2 pada senyawa FeCl2 diberi nama besi (II) khlorida
·       Unsur Fe yang bervalensi + 3 pada senyawa FeBr3 diberi nama besi (III) oksida
·       Unsur Cu yang bervalensi + 2 pada senyawa CuO diberi nama tembaga (II) oksida
c.   Jika penamaan menggunakan nama latin maka pada atom yang bervalensi kecil diberi akhiran o dan yang bervalensi besar diberi akhiran i. Misalnya
·       Unsur Fe dengan elektron valensi + 2 pada senyawa FeCl2 diberi nama besi (II) khlorida
d.  Untuk unsur logam dengan oksigen akan membentuk senyawa dinamakan dengan oksida logam. Misalnya
·       FeO dinamakan dengan besi (II) oksida
·       Cu2O dinamakan dengan tembaga (I) oksida
4.  Pada senyawa kovalen yaitu antara atom non logam. Pada atom non logam yang memiliki keelektronegatifan lebih kecil ditulis terlebih dahulu. Pada atom non logam yang memiliki keelektronegatifan lebih besar ditulis berikutnya  dan diberi akhiran ida.
a.  Atom non logam yang biloks positifnya hanya satu. Misalnya
·       H2O = hidrogen oksida
·       H2S = hidrogen sulfida
b.  Atom nonlogam yang biloknya positif dan lebih dari satu dapat ditulis dengan angka romawi. Misalnya
·       N dengan elektron valensi + 1, maka senyawa N2O diberi nama nitrogen (I) oksida
c.   Penamaan dengan menyebutkan jumlah atom yang diikat dan diberi awalan
mono = 1                 heksa = 6
di = 2                       hepta = 7
tri = 3                       okta= 8
tetra = 4           nona = 9
penta = 5         deka = 10
Misalnya:
·       N2O = dinitrogen monoksida
·       N2O5 = dinitrogen pentaoksida
·       Cl2O7 = diklorida hepta oksida
·       CO2 = karbon dioksida
d.  Penamaan khusus untuk senyawa CH4 dan NH3 akan memiliki biloks hidrogen positif tetapi tidak ditulis pertama. Dalam penulisan harus CH4 dan NH3 tidak diperbolehkan menuliskan H4Cdan H3N
Penamaan kedua senyawa di atas adalah
·       CH4 = metana bukan karbon tetrahidrida
·       NH3 = amoniak bukan nitogen trihidrida
Penulisan dan penamaan kedua senyawa tersebut dikarenakan kedua senyawa memiliki biloks H positif tetapi tidak menghasilkan ion H+
Unsur nonlogam dengan oksigen akan membentuk senyawa yang dinamakan dengan  oksida logam atau oksida asam. Misalnya
·       CO2 = carbon dioksida
·       SO3 = sulfur trioksida

Senyawa ion
Rumus kimia senyawa ion didahului dengan ion positif (kation) baru anionnya. Penyebutan nama senyawa ion juga didahului dengan ion positif (kation) baru anionnya. Misalnya
·       Kation Na+(natrium) dan anion NO3(nitrat) akan membentuk senyawa ion NaNO3 dan diberi nama natrium phospat
·       Kation Fe2+(besi II) dan anion NO3(nitrat) akan membentuk senyawa ion Fe(NO3)2 dan diberi nama besi (II) nitrat
·       Kation Al3+ (Alumunium) dan anion SO42+ akan membentuk senyawa ion  (Al2SO4)3 dan diberi nama alumunium sulfat
Senyawa poliatomik dibentuk oleh anion dan kation poliatom. Nama anion poliatomik yang mengandung oksigen sebagai atom pusat dan memiliki bilok besar diberi akhiran at.
Berikut daftar nama kation dan anion:
Kation bermuatan +1, +2, +3, +4
Nama
Rumus
Asam (hidrogen)
H+
amonium
NH4+
litium
Li+
kalium
K+
natrium
Na+
perak
Ag+
Timah (II)
Sn2+
barium
Ba2+
magnesium
Mg2+
Besi(II)
Fe2+
Tembaga(II)
Cu2+
seng
Zn2+
Besi(III)
Fe3+
Aluminium
Al3+
Kobalt (III)
Co3+
Timah (IV)
Sn4+
Timbal(IV)
Pb4+

Anion bermuatan -1, -2, -3
Nama
Rumus
fluorida
F-
bromida
Br-
ionida
I-
perklorat
ClO4-
nitrit
NO2-
nirat
NO3-
klorida
Cl-
sulfat
SO42-
karbonat
CO32-
kromat
CrO42-
dikromat
Cr2O72-
fosfat
PO43-
arsenit
AsO32-
arsenat
AsO42-

                 



Ion – ion Positif

Valensi 1
Valensi 2
Valensi 3
Nama
ion
Nama
Ion
Nama
ion
Litium
Li+
Magnesium
Mg2+
Aluminium
Al3+
Natrium
Na+
Kalsium
Ca2+
Besi III
Fe3+
Kalium
K+
Stronsium
Sr2+
Krom
Cr3+
Silver
Ag+
Barium
Ba2+


Hidronium
H3O+
Tembaga II
Cu2+


(asam atau hidrogen)
H+
Timbal II
Pb2+


Amonium
NH4+
Seng
Zn2+


Tembaga I
Cu+
Mangan II
Mn2+


Merkuri I
Hg+
Besi  II
Fe2+




Timah II
Sn2+


 


Ion – ion Negatif

Valensi 1
Valensi 2
Valensi 3
Nama
ion
Nama
Ion
Nama
ion
Fluorida
F-
Oksida
O2-
Fosfat
PO43-
Klorida
Cl-
Sulfida
S2-


Bromida
Br -
Karbonat
CO32-


Iodida
I-
Sulfat
SO42-


Hidroksida
OH-
Sulfit
SO32-


Nitrat
NO3-
Dikromat
Cr2O7-


Bikarbonat
HCO3-
Kromat
CrO42-


Bisulfat
HSO4-
Oksalat
C2O42-


Nitrit
NO2-
Tiosulfat
S2O32-


Klorat
ClO3-
Tetrationat
S4O62-


Permanganat
MnO4-
Monohidrogen
fosfat
HPO42-


Hipoklorit
OCl-




Dihidrogen fosfat
H2PO4-






Tugas Mandiri 2 dikumpulkan hari senin

1.  Tata nama untuk logam yang hanya mempunyai valensi satu jenis (IA, IIA, IIA) langsung menyebut nama atomnya dan nama non logam berikutnya dengan akhiran ida. Contoh LiCl = Litium Klorida.
Isilah nama senyawa di bawah ini:
a.  NaBr = ....
b.  K2O = ....
c.   NaF = ....

2.  Untuk logam yang mempunyai valensi lebih dari satu maka penulisan valensi bisa dituliskan dengan angka romawi dan nama bahasa Indonesia
Lengkapi tabel di bawah ini:
Unsur
Valensi
Senyawa
Nama
Fe
+2
FeCl2
Besi (II) klorida
+ 2
....
Besi (II) oksida
+3
FeBr3
...
+3
....
Besi (III) oksida
Cu
+1
CuI
....
+1
....
Tembaga (I) oksida
+2
CuCl2
....
+2
....
Tembaga (II) oksida









3.  Sebutkan nama dari senyawa:
a.  Cl2O
b.  SiO2
c.   ZnCl2
d.  NH4OH
e.  Pb(NO3)2
f.    Mg3P2
g.  Cu2S
h.  Na2O
i.     CS2
C2H5Br
K (NH4)2 SO4
l.     Ba3(PO4)2
m.C3H5(OH)3
o. NaBr
p. P4O6
q. SnCl4
r. Mg (OH)2
s. CH3COOK
t. BaCO3
u.      Al (NO3)3

4.  Tuliskan rumus kimia
a.  karbon sulfida
b.  kalium dikromat
c.   natrium fosfat
d.  nitrogen dioksida
e.  mangan (IV) oksida
f.    aluminium bromida
g.  besi (II) sulfida
h.  natrium oksalat
i.     seng bromida
j.     asam sulfida
k.   karbon tetraklorida
l.     barium oksida
m. kalsium fluorida
n.  kobalt (III) sulfida
o.  magnesium nitrida
p.  Raksa (II) nitrat
q.    Silikon tetra klorida
R   raksa (I) klorida
S   timah (IV) nitrat
T   kalium karbonat


















PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA
Kalian tentu masih ingat definisi kimia bukan? Kimia selalu berhubungan dengan perubahan materi, karena memang kimia mempelajari materi, perubahannya dan energi yang menyertainya.
Kita telah mempelajari bagaimana menuliskan rumus kimia senyawa yang telah kita ketahui jumlah atomnya juga menulis namanya. Tetapi bagaimana cara menuliskan perubahan yang terjadi? Misalnya logam natrium bereaksi dengan cepat dan hebat dengan air membentuk natrium hidroksida. Atau dalam suasana basa asam oksalat dapat bereaksi dengan kalium permanganate membentuk kalium karbonat, gas karbon dioksida dan air.
Karena reaksi akan selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses kimia, di dalam kimia ada cara tersendiri untuk menyingkat kalimat yang panjang tersebut, menjadi suatu bentuk yang mudah dibaca, yaitu persamaan reaksi.
Persamaan reaksi adalah bentuk persamaan yang menunjukkan perubahan zat-zat yang terjadi pada reaksi kimia.


Contoh :
Logam natrium sangat reaktif. Reaksinya dengan air dapat menghasilkan ledakan. Hasil dari reaksi ini adalah natrium hidroksida yang larut dalam air dan gas hidrogen.
Mari kita tuliskan satu persatu maksud dalam kalimat itu menjadi persamaan reaksi:
1.    logam natrium ini berarti natrium padat dituliskan menjadi Na(s). Lambang (s) dibelakang zat menunjukkan bahwa zat tersebut berada dalam keadaan padat. Untuk keadaan yang lain dituliskan dengan lambang yang berbeda, yaitu (l) untuk cairan, (g) untuk gas dan (aq) untuk larutan dalam air
2.    direaksikan, ditulis singkat dengan lambang +
3.    air, berarti H2O cair sehingga dapat dituliskan H2O (l).
4.    dihasilkan (atau menghasilkan) diwakili dengan tanda panah ()
5.    sama dengan larutan asam klorida, natrium hidroksida dituliskan sebagai NaOH(aq)
6.    gas hidrogen ditulis menjadi H2(g). Ingat gas hidrogen ada di alam dalam bentuk H2 bukan H monoatomik
7.     hasil akhirnya adalah: Na(s)   +   H2O (l)    →  NaOH(aq)   +   H2(g)
Na dan H2O disebut reaktan/pereaksi dan NaOH dan H2 disebut produk/hasil reaksi
Masalah berikutnya adalah, dalam reaksi kimia atom - atom reaktan atau pereaksi dan produk atau hasil reaksi harus sama, baik jenis maupun jumlahnya (kalian akan mempelajari hukum yang berkaitan dengan ini pada bab berikutnya)
Artinya kita tidak boleh menambahkah pada sisi hasil reaksi atom yang tidak ada dalam pereaksi juga tidak boleh menghilangkan atom yang ada sebelum reaksi.
Jadi, apakah reaksi di atas sudah selesai?
Belum. Agar persamaan reaksi yang kita buat menjadi persamaan reaksi yang lengkap, kita harus mengikuti aturan lain.
Aturan-aturan cara penulisan persamaan reaksi:
1.      Setiap persamaan reaksi terdiri dari dua ruas. Ruas kiri adalah zat yang bereaksi/pereaksi/reaktan. Ruas kanan adalah zat hasil reaksi/produk.
2.      setiap persamaan reaksi setara harus memenuhi hukum kekekalan massa, yaitu jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi sama. Jika belum sama jumlah atomnya, disamakan dengan cara mengisi koefisien. Koefisien adalah perbandingan banyaknya atom/molekul zat bereaksi maupun hasil reaksi.
Cara menyetarakan persamaan reaksi (mengisi koefisien).
Sebelum kita menyetarakan persamaan reaksi di atas, kita mulai dulu dengan reaksi yang mudah
Contoh : a.     . . .H2(g)   +       Cl2(g)           →                 . . . HCl(g)
            (1)                Atom                         jumlah ruas kiri       jumlah ruas kanan
                    H                  2                                    1
                    Cl                  2                                    1
            (2)   Untuk menyamakannya, maka di ruas kanan diisi angka 2 di depan HCl sehingga menjadi :
                                 H2(g)   +   Cl2(g) →   2HCl(g)
                Ingat: jangan pernah mengubah molekul dalam persamaan reaksi, dengan mengubah indeks atau lambangnya karena itu berarti reaksinya sudah berbeda




            (3) lihat kembali jumlah atom ruas kanan dan kiri
                    H2(g)   +   Cl2(g) →   2HCl(g)
                  Atom      jumlah ruas kiri        jumlah ruas kanan
                    H                  2                                    2
                    Cl                  2                                    2
            Reaksi sudah setara
Perhatikan contoh yang lain
            b. . . .Al(s)      +      …O2(g)                →        Al2O3(s)
                  Atom          ju mlah ruas kiri        jumlah ruas kanan
                    Al                       1                                    2
                     O                      2                                    3
                Samakan dulu satu atomnya, agar lebih mudah, mulailah adengan atom selain O dan H. Jadi Al dikalikan 2 sehingga reaksinya menjadi: 2Al(s)   +   O2   →   Al2O3
                Langkah selanjutnya, hitung lagi jumlah atom dari ruas kiri dan kanan,
                ternyata jumlah atom O sebelah kiri = 2 dan kanan = 3, belum sama!;
                untuk menyamakan O menjadi 3, O2 disebelah kiri harus dikalikan ,
                 reaksi ditulis : 2Al(s)   +   O2(g)   →   Al2O3(s)
                           Koefisien bilangan sebaiknya bulat dan sederhana, maka angka pemecahan dibulatkan dengan mengalikan semua koefisien dengan angka 2.
x 2
 
                2Al(s)   +    O2(g)   →   Al2O3(s)      
           
            menjadi 4Al(s)  + 3O2(g) →2Al2O3(s)

Nah sekarang, dapatkah kalian menyetarakan reaksi antara logam natrium dan air di atas?






Tugas mandiri 3
1.    tulislah persamaan reaksi reaksi yang terjadi pada peristiwa berikut! Dan setarakan persamaan reakinya
a.     Pita magnesium dapat bereaksi dengan oksigen di udara. Bila reaksi ini dipicu dengan api (dibakar), reaksinya akan memberikan warna sangat terang. Sisa pembakaran ini adalah abu yang merupakan magnesium oksida
b.    bila larutan perak nitrat dituangkan perlahan pada larutan natrium klorida maka akan langsung terbentuk endapan putih perak klorida
ppt
c.     baking soda (natrium bikarbonat) bereaksi dengan larutan asam cuka (asam asetat) menghasilkan garam natrium asetat yang larut dalam air dan gas karbon dioksida
stoichbakingsoda
d.   larutan natrium hidroksida direaksikan dengan tembaga (II) sulfat menghasilkan endapan tembaga(II) hidroksida dan larutan natrium sulfat!
e.   logam besi yang direaksikan dengan larutan asam sulfat  menghasilkan larutan besi(II) sulfat dan gas hidrogen
f.     logam aluminium + asam klorida menghasilkan larutan aluminium klorida dan gas hidrogen
g.   gas karbondioksida ditambah padatan natrium oksida menghasilkan padatan natrium karbonat
h.   logam magnesium direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan magnesium sulfat dan gas hidrogen.
2.   Setarakan persamaan reaksi berikut ini :
                                                           a.      Al(s) + O2(g) à Al2O3 (s)
                                                          b.      C2H2(g) + O2(g) à CO2(g) + H2O(g)
                                                           c.      Al2O3(s) + HCl(aq) à AlCl3(aq) + H2O(l)
                                                          d.      C2H5OH(l) + O2(g) à CO2(g) + H2O(g)
                                                           e.      NaOH(aq)+H2SO4(aq)àNa2SO4(aq) + H2O(l)
                                                            f.      NaOH(aq)+H3PO4(aq) à Na3PO4(aq) + H2O(l)
                                                           g.      Mg(NO3)2(aq)+Na3PO4(aq)àMg3(PO4)2(s)+          NaNO3(aq)
                                                          h.      PI3 (s) + H2O(l) àH3PO3(aq) + HI(g)
                                                             i.      Ba(OH)2(aq) + P2O5(s) à Ba3(PO4)2 (s) + H2O(l)
                                                             j.      Cu(s) + HNO3(aq) à Cu(NO3)2(aq) + NO2(g) + H2O(l)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar